DIAGNOSA KEPERAWATAN  

Saturday, June 6, 2009

Teman-teman perawat memiliki masalah dalam menetapkan diagnosa keperawatan untuk klien dengan gangguan jiwa??????
Dibawah ini Ada 11 diagnosa keperawatan jiwa yang sering dipergunakan di lahan praktik....
Diagnosa yang akan di jabarkan di bawah ini mengacu pada NANDA.....
semoga ada manfaatnya....



1. RESIKO PERILAKU KEKERASAN TERHADAP ORANG LAIN
Pengertian:
Risiko perilaku individu yang dapat membahayakan orang lain secara fisik, emosional, dan atau seksualitas

FAKTOR RESIKO:
• Penggunaan senjata
• Bahasa tubuh (postur kaku, mengatupkan rahang dan mengepalkan tinju, hiperaktif, mengatur, napas pelan, sikap mengancam)
• Kerusakan kognisi (tidak mampu belajar, gangguan penurunan perhatian, penurunan fungsi intelektual)
• Kekejaman pada binatang
• Membakar
• Riwayat perilaku kekerasan pada anak
• Riwayat kekerasan tak langsung (menyobek baju, mencoret tembok, menulis di tembok, berkemih dan BAB di lantai, menghentakkan kaki, temper tantrum, berlari di ruangan, berteriak, melempar benda, memecah jendela, membanting pintu, peningkatan seksual)
• Riwayat penyalahgunaan obat/alkohol
• Riwayat ancaman kekerasan (secara verbal mengancam melawan kepemilikan, melawan orang, melawan sosial, mengutuk, mengancam melalui tulisan, melalui sikap tubuh, melalui seksual)
• Riwayat saksi mata kekerasan pada keluarga
• Riwayat kekerasan terhadap orang lain (memukul, menendang, meludahi, melempar benda, menggigit, mencuri, perilaku seksual, membuang urin/feses ke orang lain)
• Riwayat perilaku kekerasan antisosial (merampok, ,meminjam dengan paksa, memaksa untuk bebas, menghentikan pertemuan, menolak makan, pengobatan, tidak mau menerima instruksi)
• Impulsive
• Mengebut (kekerasan di jalan raya, mengendarai motor untuk mengurangi marah)
• Kerusakan neurologist (EEG, CAT, MRI, temuan neurologist positif, trauma kepala, kejang)
• Intoksikasi patologis
• Komplikasi/abnormalitas pre/perinatal
• Simptomatologi psikotik (halusinasi : auditori, visual, perintah, paranoid, delusi, kehilangan, rambling atau proses pikir tak logis)
• Perilaku bunuh diri


2. RESIKO KEKERASAN TERHADAP DIRI SENDIRI
Pengertian:
Risiko perilaku individu yang dapat membahayakan diri sendiri secara fisik, emosional, dan atau seksualitas

Factor risiko:
• Usia 15-19 tahun
• Usia > 45 tahun
• Petunjuk perilaku (menulis catatan untuk orang yang akan ditinggalkan, pesan kemarahan terhadap orang yang menolak, memberikan pilihan, mengambil asuransi yang besar)
• Konflik hubungan interpersonal
• Status emosional (putus asa, penolakan, cemas meningkat, panic, marah, permusuhan)
• Pekerjaan (menganggur, kehilangan/kegagalan dalam pekerjaan)
• Manusia dengan tindakan seksual autoerotic
• Latar belakang keluarga (misalnya; kacau atau konflik, riwayat bunuh diri)
• Riwayat percobaan bunuh diri multiple
• Sumber personal (penerimaan buruk, pandangan buruk, afek tak dapat dinilai, control buruk)
• Sumber social (laporan buruk, isolasi social, keluarga tak responsive)
• Kesehatan fisik (hipokondriasis, penyakit kronis/terminal)
• Status pernikahan (single, bercerai, janda/menduda)
• Kesehatan mental (depresi berat, psikosis, gangguan personalitas berat, penyalahgunaan alcohol/obat)
• Jabatan (eksekutif, administrator, wiraswasta, professional, kematian pekerja)
• Orientasi seksual (biseks [aktif], homoseks[inaktif])
• Ide bunuh diri (frekuensi, intensitas harga)
• Rencana bunuh diri (secara jelas dan telah merencanakan caranya, kemampuan dalam merusak diri dan merancang metodenya)
• Petunjuk verbal (bicara kematian, lebih baik tanpa diriku, menanyakan dosis yang mematikan)


3. GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (SPESIFIK: VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK, PENGECAPAN, TAKTIL, PENCIUMAN)
Pengertian :
Perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulus yang diterima disertai dengan mengurangi, melebih-lebihkan, distorsi, atau kerusakan respon beberapa stimulus

Batasan karakteristik :
• Perubahan pola perilaku
• Perubahan kemampuan pemecahan masalah
• Melaporkan atau menunjukkan perubahan sensori akut
• Perubahan respon terhadap stimulus
• Disorientasi waktu, tempat, orang
• Halusinasi
• Kerusakan komunikasi
• Iritabilitas
• Konsentrasi buruk
• Gelisah
• Distorsi sensori

Faktor yang berhubungan :
• Perubahan persepsi sensori
• Perubahan penerimaan sensori
• Perubahan penerimaan transmisi
• Perubahan penerimaan integrasi
• Ketidakseimbangan bokimia penyebab distorsi sensori (ilusi, halusinasi)
• Ketidakseimbangan elektrolit
• Stimulus lingkungan berlebih
• Stimulus lingkungan tidak mencukupi/kurang
• Stress psikologis


4. GANGGUAN PROSES PIKIR
Pengertian :
Suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya: pikiran sadar, orientasi realita, pemecahan masalah, dan penilaian) yang terjadi pada individu

Batasan karakteristik :
• Ketidaksesuaian kognitif
• Membingungkan
• Egosentris
• Hipervigilance (tingkat terjaga tinggi)
• Hipovigilance (tingkat terjaga rendah)
• Interpretasi terhadap lingkungan tidak akurat
• Pikiran yang tidak sesuai (misal: berpikir non-realistik)
• Defisit memori

Faktor yang berhubungan:
Akan dikembangkan

Faktor lain yang berhubungan (non-NANDA):
• Gangguan mental
• Gangguan mental organik
• Gangguan kepribadian
• Penyalahgunaan zat


5. KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL
Pengertian :
Jumlah yang tidak mencukupi atau berlebih atau kualitas pertukaran social tidak efektif

Batasan karakteristik :
• Mengungkapkan atau menunjukkan ketidakmampuan untuk menerima atau mengkomunikasikan rasa kepuasan, rasa memiliki, menyayangi, ketertarikan atau membagi pengalaman
• Mengungkapkan/menunjukkan ketidaknyamanan dalam situasi social
• Menunjukkan penggunaan perilaku interaksi social tidak berhasil
• Keluarga melaporkan perubahan gaya hidup atau pola interaksi

Faktor yang berhubungan :
• Kurang pengetahuan atau ketrampilan m engenai cara dalam meningkatkan kualitas
• Isolasi teraputik
• Disonansi/ketidakcocokn sosiokultural
• Keterbatasan mobilitas fisik
• Hambatan lingkungan
• Hambatan komunikasi
• Perubahan proses pikir
• Tidak ada orang yang berarti atau teman sebaya
• Gangguan konsep diri


6. ISOLASI SOSIAL
Pengertian :
Pengalaman kesendirian secara individu dan dirasakan segan terhadap orang lain dan sebagai keadaan yang ngatif atau mengancam

Batasan karakteristik :
Obyektif :
• Tak ada dukungan dari orang yang penting (keluarga, teman, kelompok)
• Perilaku bermusuhan
• Menarik diri
• Tidak komunikatif
• Menunjykkan perilaku tidak diterima oleh kelompok cultural dominant
• Mencari kesendirian atau merasa diakui di dalam subkultur
• Senang dengan pikirannya sendiri
• Aktivitas berulang atau aktivitas yang kurang berarti
• Kontak mata tidak ada
• Aktivitas tidak sesuai dengan umur perkembangan
• Keterbatasan mental/fisik/perubahan keadaan sejahtera
• Sedih, afek tumpul
Subyektif :
• Mengekspresikan perasaan kesendirian
• Mengekspresikan perasaan penolakan
• Minat tidak sesuai dengan umur perkembangan
• Tujuan hidup tidak ada atau tidak adekuat
• Tidak mampu memenuhi harapan orang lain
• Ekspresi nilai sesuai dengan subkultur tetapi tidak sesuai dengan kelompok kultur dominan
• Ekspresi peminatan tidak sesuai dengan umur perkembangan
• Mengekspresikan perasaan berbeda dari yang lain
• Tidak merasa aman di masyarakat

Faktor yang berhubungan
• Perubahan status mental
• Tidak mampu dalam memuaskan hubungan pribadi
• Nilai social tidak diterima
• Perilaku social tidak diterima
• Sumber personal tidak adekuat
• Ketertarikan imatur
• Factor yang berkontribusi terhadap ketidakpuasan hubungan personal (lambat dalam menyelesaikan tugas perkembangan)
• Perubahan penampilan fisik
• Perubahan keadaan sejahtera


7. KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL
Pengertian :
Keadaan seorang individu yang mengalami penurunan, keterlambatan atau ketidakmampuan untuk menerima, memproses, menghantarkan, dan menggunakan sistem simbol-segala sesuatu yang mempunyai arti
Batasan karakteristik :
• Tidak ada kontak mata
• Tidak dapat berbicara
• Kesulitan dalam memahami dan menggali pola komunikasi seperti biasa
• Kesulitan dalam mengekspresikan pikiran secara verbal (contoh: aphasia, dysphasia, apraksia, dysleksia)
• Kesulitan membentuk kalimat dan kata (contoh: aphonia, dyslalia, dysarthria)
• Kesulitan dalam memelihara pola komunikasi seperti biasa
• Kesulitan dalam memilih perhatian
• Kesulitan dalam menggunakan ekspresi tubuh dan ekspresi wajah
• Disorientasi orang, tempat, waktu
• Dyspnea
• Sengaja menolak berbicara
• Ketidakmampuan berbicara dengan bahasa yang dominan
• Kesulitan berbicara
• Tidak tepat dalam mengutarakan keinginan
• Bicara gagap
• Slurring
• Kontak mata tidak ada, kesulitan dalam mengikuti pilihan
• Penurunan penglihatan sebagian atau total

Faktor yang berhubungan :
• Penurunan sirkulasi ke otak
• Perbedaan kebudayaan
• Hambatan psikologi (psikosis, kurang stimuli)
• Hambatan fisik (intubasi, trakheostomi)
• Kelainan anatomi (palato scisis, perubahan system saraf penglihatan, pendengaran, phonary apparatus)
• Tumor otak
• Perbedaan perhubungan dengan perkembangan umur
• Efek samping obat
• Keterbatasan lingkunngan
• Ketidakhadiran orang terdekat
• Perubahan persepsi
• Kurang informasi
• Stress
• Perubahan konsep diri atau harga diri
• Kondisi fisiologis atau emosional
• Perubahan system saraf pusat
• Kelemahan sistem muskulo skeletal


8. KURANG PERAWATAN DIRI MANDI/HYGIENE
Pengertian :
Kerusakan kemampuan dalam memenuhi/melengkapi aktivitas mandi/kebersihan diri secara mandiri
Batasan karakteristik :
Tidak mampu dalam :
• Membasuh bagian atau seluruh tubuh
• Menyediakan sumber air mandi
• Suhu air mandi regular
• Mendapatkan peralatan mandi
• Mengeringkan tubuh
• Masuk/keluar kamar mandi

Faktor yang berhubungan :
• Kurang atau penurunan motivasi
• Lemah atau lelah
• Cemas berat
• Tidak mampu merasakan bagian tubuh
• Kerusakan kognisi atau perceptual
• Nyeri
• Kerusakan neurovascular
• Kerusakan musculoskeletal
• Hambatan lingkungan


8. DEFISIT PERAWATAN DIRI: MAKAN
Pengertian :
Suatu hambatan kemampuan dalam memenuhi/mencukupi aktivitas makan

Batasan karakteristik :
Ketidakmampuan untuk:
• Menyuap makanan dari piring ke mulut
• Mengunyah makanan
• Menyelesaikan makan
• Meletakkan makanan ke piring
• Memegang alat makan
• Mengingesti makanan dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat
• Mengingesti makanan secara aman
• Mengingesti makanan yang cukup
• Memanipulasi makanan di mulut
• Membuka wadah
• Mengambil cangkir atau gelas
• Menyiapkan makanan untuk diingesti
• Menelan makanan
• Menggunakan alat bantu

Faktor yang berhubungan :
• Kurang atau penurunan motivasi
• Ketidaknyamanan
• Hambatan lingkungan
• Gangguan musculoskeletal
• Gangguan neurovascular
• Nyeri
• Kerusakan kognisi atau perceptual
• Cemas berat
• Kelemah atau kelelahan


8. KURANG PERAWATAN DIRI BERPAKAIAN/BERHIAS
Pengertian :
Kerusakan kemampuan dalam memenuhi aktivitas berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
Batasan karakteristik :
Kerusakan kemampuan dalam :
• Memakai atau melepas pakaian yang perlu
• Berpakaian cepat
• Menyediakan atau mengganti stok baju
Tidak mampu dalam :
• Memakai pakaian atas
• Memakai pakaian bawah di badan
• Memilih pakaian
• Menggunakan alat bantu
• Mengancingkan baju
• Mengganti baju
• Mengenakan kaos kaki
• Mempertahankan penampilan dalam tingkat memuaskan
• Mengambil pakaian
• Mengenakan sepatu

Factor yang berhubungan :
• Kerusakan kognitif
• Kurang atau penurunan motivasi
• Hambatan lingkungan
• Kelelahan
• Kerusakan musculoskeletal
• Kerusakan neurovascular
• Nyeri
• Kerusakan perceptual
• Cemas berat
• Tidak nyaman


9. HARGA DIRI RENDAH KRONIS
Pengertian :
Keadaan yang lama mengenai evaluasi diri atau perasaan mengenai diri atau kemampuan diri yang negative

Batasan karakteristik :
• Menjauhi rasionalisasi atau menolak umpan balik positif dan membesarkan umpan balik negative mengenai diri (kronis)
• Mengungkapkan diri negative (kronis)
• Keraguan dalam mencoba hal atau situasi baru (kronis)
• Ekspresi malu/rasa bersalah (kronis)
• Mengevaluasi diri tidak mampu menangani situasi (kronis)
• Kurang kontak mata
• Pasif atau nonasertif
• Kurang sukses dalam bekerja atau kejadian lain berulang
• Mencari ketenangan berlebih
• Penyesuaian berlebih untuk tergantung pada pendapat orang lain
• Bimbang


10. RISIKO BUNUH DIRI
Pengertian :
Risiko mencederai diri sendiri, cedera mengancam hidupnya

Factor risiko :
Perilaku
• Riwayat percobaan bunuh diri
• Impulsive
• Membeli senjata/pistol
• Menyimpan obat
• Membuat atau mengubah rencana
• Membuang benda miliknya
• Perasaan euforik tiba-tiba setelah depresi mayor
• Tanda-tanda perubahan perilaku, sikap atau penampilan sekolah
Verbal
• Mengancam akan bunuh diri
• Kondisi ingin mati
Situasional
• Hidup sendiri
• Lelah
• Relokasi
• Ekonomi tidak stabil
• Kehilangan otonomi/kebebasan
• Ada senjata di rumah
• Remaja hidup dalam kondisi nontradisional (pusat rehabilitasi anak, penjara, kelompok rumah)
Psikososial
• Riwayat bunuh diri pada keluarga
• Penyalahgunaan alkhohol
• Gangguan psikiatrik (depresi, skizophrenia, bipolar)
• Kekerasan anak
• Bersalah
• Gay atau lesbian
• Demografik
• Usia : usia lanjut, laki-laki dewasa muda, remaja
• Ras : kaukasoid, amerika asli
• Gender : laki-laki
• Perceraian/janda/duda
Fisik
• Penyakit fisik
• Penyakit terminal
• Nyeri kronis
Sosial
• Kehilangan hubungan penting
• Gangguan kehidupan keluarga
• Berduka, kehilangan
• System dukungan buruk
• Sendiri
• Putus asa
• Tidak berdaya
• Isolasi sosial
• Masalah hukum atau disipiln
• Bunuh diri


11. KOPING TIDAK EFEKTIF
Pengertian:
Ketidakmampuan untuk membentuk penilaian yang benar dari stressor, pemilihan respon tidak adekuat, dan atau ketidakmampuan dalam menggunakan sumber-sumber yang tersedia

Batasan karakteristik:
• Gangguan tidur
• Penyalahgunaan obat
• Penurunan dukungan sosial
• Konsentrasi buruk, kelelahan
• Pemecahan masalah tak adekuat
• Verbal: tidak mampu koping atau tidak mampu meminta bantuan
• Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
• Perilaku merusak diri/orang lain
• Tidak mampu memenuhi harapan peran
• Tingkat kesakitan tinggi
• Perubahan pola komunikasi
• Mengambil risiko
• Menggunakan koping risiko
• Menggunakan koping yang mengganggu atau menghalangi perilaku adaptif
• Kurang perilaku yang bertujuan langsung/resolusi masalah, ketidakmampuan untuk merawat dan kesulitan dalam mengorganisasikan informasi

Factor yang berhubungan:
• Perbedaan gender dalam strategi koping
• Percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan koping
• Ketidakpastian
• Dukungan sosial tidak adekuat yang dibentuk dari karakteristik atau hubungan
• Tingkat kontrol persepsi tidak adekuat
• Sumber tidak adekuat
• Derajat pengobatan level tinggi
• Krisis situasional
• Gangguan dalam pola penurunan ketegangan
• Kesempatan untuk mengatasi stressor tidak adekuat
• Tidak mampu menyimpan energi yang adaptif
• Gangguan pola penilaian terhadap terapi

Read More..
AddThis Social Bookmark Button
Email this post


Design by Amanda @ Blogger Buster