STRES
Tuesday, March 29, 2011
Stres merupakan fenomena psikofisik yang bersifat manusiawi, artinya bahwa stress itu bersifat inheren dalam diri setiap individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Stres diartikan perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan baik fisik maupun psikis sebagai respon atau reaksi individu terhadap stimulus (yang berupa peristiwa, objek, atau orang) yang mengancam, mengganggu, membebani, atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan atau kesejahteraan hidup.
Stres dialami oleh setiap orang, dengan tidak mengenal jenis kelamin, usia, jabatan, dan status sosial ekonomi.
Stres yang dialami remaja (yang dianggap memiliki prosentase yang tertinggi sebagai penyalahguna NAPZA), ada kepercayaan yang sudah populer, bahwa masa remaja merupakan masa stres dalam perjalanan hidup seseorang.
Biasanya yang menjadi sumber stres pada remaja adalah konflik atau pertentangan antara peraturan atau tuntutan orang tua dengan kebutuhan remaja untuk bebas, atau independence dari peraturan tersebut.
Banyak kasus menunjukkan reaksi penyesuaian  remaja yang negatif merupakan pernyataan dari upaya-upaya untuk mencapai kebebasan tersebut (gejala-gejala yang sangat umum dari kesulitan penyesuaian diri remaja ini, diantaranya : membolos sekolah, bersikap keras kepala atau melawan, berbohong  bahkan ada yang menyalahgunakan NAPZA.
Gejala stres
  a. Gejala Fisik
            Sakit kepala, sakit lambung (mag), hypertensi (darah 
            tinggi ), sakit jantung atau jamtung berdebar-debar, 
            insomnia (sulit tidur), mudah lelah, keluar keringat    
            dingin, kurang selera makan dan sering buang air   
            kecil)
   
    b. Gejala Psikis    
           Gelisah atau cemas, kurang dapat berkonsentrasi  
           belajar atau bekerja, sikap apatis (masa bodoh), sikap
           pesimis, hilang rasa humor, bungkam seribu bahasa, 
           malas belajar atau bekerja, sering melamun, sering
           marah-marah atau bersikap agresif (baik secara verbal 
           seperti kata-kata kasar, menghina maupun non verbal 
           seperti menempeleng,menendang, membanting pintu 
           bahkan memecahkan barang-barang)
Stres dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap individu
Pengaruh positif yaitu mendorong individu untuk melakukan sesuatu, membangkitkan kesadaran dan menghasilkan pengalaman baru
Sedangkan pengaruh negatif, yaitu menimbulkan perasaan-perasaan tidak percaya diri, penolakan, marah atau depresi 
        Individu merespon peristiwa stres dengan fisik maupun psikis untuk mempersiapkan dirinya, apakah melawan/mengatasi atau menghindar/melarikan diri dari stres
 






0 comments: to “ STRES ”
Post a Comment